Mencari Berkah (tabarruk) dengan mengunjungi tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh Nabi (s)
Abu Burda (r) mengisahkan,
"Ketika aku pergi ke Madinah, aku berjumpa dengan Abd Allah ibn Salam. Ia mengatakan, ”Maukah engkau datang supaya aku dapat melayanimu dengan sawiq (serbuk gandum) dan kurma, dan mempersilakan engkau masuk ke rumah (yang penuh berkah), di mana Nabi (s) juga pernah memasukinya?…”
Jadi mengunjungi segala tempat di mana kaki Nabi (s) yang penuh berkah pernah menyentuh di permukaan bumi ini, yang disentuh juga oleh tangan suci beliau atau napas beliau pernah memasukinya agar mendapat berkah-berkahnya. Dengan alasan itu, seluruh bumi Madinah, udara maupun airnya adalah penuh berkah.
Nabi (s) bersabda,
“Ya Rabbi! Jadikanlah kami cinta akan Madinah, sebesar cinta kami pada Mekah bahkan lebih lagi. Jadikan bermakna dan berkahi kami dalam sa’ dan mudd-nya (satuan ukuran yang digunakan di Madinah) …” (Muwatta, buku ke-45, Nomor 45.4.14)
Begitu Nabi (s) memohon berkah Tuhan atas kota dan buah-buahannya, maka Madinah pasti penuh dengan berkah, karena doa beliau mustajab. Sehingga, adalah kebiasaan bagi para peziarah untuk membeli kurma-kurma dari Madinah untuk mendapat berkahnya, dan membagikannya pada mereka di rumah yang tidak bisa melaksanakan ziarah. Dikatakan bahwa di sana masih ada pohon-pohon kurma yang ditanam oleh Nabi (s) sendiri.
PEMAKAMAN BAQII’ AL-GHARQAD
Istilah Baqii` berarti tanah lembut tak berbatu. Ini adalah semacam area di mana makam-makam biasa digali. Madinah mempunyai beberapa tempat semacam itu, seperti: Baqii` al-Zubair, Baqii` al-Khail dan lain-lain. Nabi (s) sering berkunjung ke Baqii` al-Gharqad pada malam hari untuk berdoa bagi penghuni makam. Beliau sering berkata, ”Kedamaian atasmu, wahai kediaman kaum Mukminin.” Atau, “Kedamaian atas pria dan wanita Mukmin penghuni di sini. Semoga Allah (swt) menganugerahi ampunan bagi mereka yang telah wafat dan mereka yang menyusul kita. Tentunya, atas Kehendak Allah (swt), kami akan bergabung dengan kalian.” (Muslim, an-Nasai, Ahmad, Ibn Majah)
Dikisahkan bahwa Nabi (s) bersabda,
“Aku adalah orang pertama yang diperuntukkan atas bumi yang terbelah hancur di Hari Pengadilan kelak. Artinya akulah yang pertama akan dibangkitkan. Kemudian Abu Bakar (r) dan `Umar (r) memimpin kaum Baqii’ yang akan dibangkitkan, diikuti masyarakat Mekah. Di mana aku akan dibangkitkan kembali di antara Dua Masjid.” (Tirmidzi)
Sekitar 10 ribu Sahabat telah dimakamkan di Madinah. Diharapkan setiap orang pergi setiap hari mengunjungi Pemakaman Baqii’, namun khususnya pada hari Jumat, sebelum ziarah, ucapkan salam pada Nabi (s) terlebih dahulu.
Ketika tiba di Baqii’, ucapkan:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُم لَلاَحِقُونَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لاَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَد اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ولََهمُ
As-salaam `alaykum daara qawmin mu’miniina wa innaa ansyaa-Allaahu bikum laahiquun/Allaahumma ighfir li ahli Baqii` al-Gharqad/ Allaahumma ighfir lanaa wa lahum
Kedamaian atasmu, kediaman atas umat Mukminin dan insya Allah kami akan berjumpa dengan kalian. Yaa Allah, ampunilah para penghuni Baqii’ al-Gharqad, Yaa Allah ampuni kami dan mereka.
Lalu beliau mengunjungi makam-makam yang tampak di sana, seperti makam Ibrahim (a), `Utsman (r), al-Abbas (r), al-Hasan ibn `Ali (a), `Ali ibn Husain (a), Muhammad ibn `Ali (r), Ja’far ibn Muhammad (r) dan lain-lainnya. Kunjungan terakhir yaitu makam Saffiyya, bibi Nabi (s). Telah ditegaskan di dalam berbagai hadis bahwa adanya keutamaan pada makam-makam Baqii’ dan ketika mengunjunginya.
MASJID QUBAA
Adalah masjid pertama yang dibangun di Madinah. Allah memuji Masjid ini dan siapa yang memeliharanya:
Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah (swt) menyukai orang-orang yang bersih. [9:108]
Nabi (s) berkata pada mereka, “Apa yang kalian sedang perbuat dalam Masjid ini sehingga Allah (swt) memuji kalian?” Mereka berkata, ”Kami menggunakan batu dan air untuk menyucikan diri.” (Tirmidzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad)
Dikisahkan bahwa Nabi (s) sering mengendarai untanya dan mengunjungi Qubaa setiap Sabtu dan Minggu. Nabi (s) mengatakan, “Siapa pun yang berwudu di rumah, lalu datang ke Masjid Qubaa, melaksanakan salat di dalamnya, akan mendapat pahala setara dengan `Umrah.” (Bukhari dan Muslim)
Dikisahkan juga bahwa Nabi (s) pernah bersabda, “Siapa pun yang salat di dalam Masjid Qubaa pada hari Senin dan Kamis akan diberi pahala setara dengan `Umrah.” (Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad)
Disarankan untuk mengunjungi Sumur Aariis yang letaknya dekat Masjid Qubaa dan minum airnya serta berwudu di sana.
Diharapkan setiap orang mengunjungi semua tempat yang penting dalam Islam. Ada sekitar 30 tempat semacam itu, dan mereka dikenal oleh para penduduk Madinah. Para peziarah bisa mengunjunginya semampunya.
TUJUH MASJID
Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al-Kitab memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah (swt) sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. [2:144]
Itulah sebabnya masjid ini dikenal dengan sebuah masjid dengan dua kiblat.
Masjid Jum’ah: Masjid ini dibangun di tempat di mana Nabi (s) melaksanakan Salat Jumat pertama di Madinah.
Masjid Ghamaamah: Masjid ini tidak jauh dari Masjid Nabawi. Nabi (s) sering melaksanakan Salat Ied di sini. Suatu kali Nabi (s) memimpin salat untuk meminta hujan (istisqaa) di dalamnya dan tiba-tiba awan muncul dan mulailah datang hujan, untuk itu dinamakan ghamaamah (awan mendung)
Masjid Abuu Bakar
Masjid `Umar Faruuq
Masjid Fatima, Masjid Abuu Bakar, Masjid `Umar Faruuq dan Masjid `Ali, keempatnya berada dekat dengan Masjid Ghamaamah.
BADAR
Padang Badar berada pada 32 kilometer sebelah barat daya Madinah, di mana perang pertama antara 313 Muslim dan 1000 orang kaum Quraisy di Mekah terjadi pada tahun 624 Masehi. Kaum Muslimin memiliki 70 unta dan 2 kuda sedangkan kaum Quraisy mempunyai satu kavaleri dengan 200 kuda dan 700 unta. Mereka juga lebih kuat dalam persenjataan, namun kaum Muslimin akhirnya menang karena bermoral dan mempunyai strategi yang kuat di bawah kepemimpinan Nabi Suci Muhammad (s).
PEGUNUNGAN UHUD
Sekitar 7 kilometer di utara Madinah, peperangan Uhud yang masyhur terjadi di sini. Sayyidina Hamza (r), paman Nabi (s) dan sahabat-sahabat lain dimakamkan di kaki gunung. Diceritakan bahwa Nabi (s) mengatakan, "Uhud adalah sebuah gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya." (Muslim)
PEGUNUNGAN SALA’A
SUMUR–SUMUR AIR NABI (S)
Suatu keberkahan untuk mengunjungi sumur-sumur di mana Nabi (s) sering berwudu dan membersihkan diri (daerah yang warna putih dalam gambar di atas). Ada 7 sumur semacam ini.
Sebagai tambahan para pengunjung bisa meminta mutawaf agar memandu Anda di Madinah untuk mengunjungi 7 masjid, pemakaman, sumur-sumur dan lokasi lain yang memiliki sejarah penting.