Tempat-Tempat Suci di Mekah

JANNAT AL-MU’ALLA

Juga dikenal dengan al-Hajun, sebuah pemakaman umum yang sudah ada sejak sebelum zaman Nabi (s), dan di sinilah istri pertama beliau, ibu kaum mukminin (Umm al mu’minin) Sayyida Khadijah al-Kubra (r) dimakamkan. Banyak juga keluarga Nabi Muhammad (s) yang dimakamkan di sini, termasuk Sahabat-Sahabatnya, para Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, para Awliya dan ulama-ulama. Nabi (s) sering berziarah ke sana. Ini merupakan pemakaman tersuci kedua setelah al-Baqii’ di Madinah.

Yang dimakamkan di sini antara lain:

`Abd Manaaf: Buyut Nabi (s).

Haasyim: Buyut Nabi (s).

`Abd al-Muththalib: Kakek Nabi (s) yang mengurus beliau semasa kanak-kanak.

Sayyida Aamina binti Wahab: Ibunda Nabi (s) yang meninggal ketika beliau berumur 5 tahun. Menurut sumber lain, Sayyida Aamina dimakamkan di Abwa (antara Mekah dan Madinah)

Sayyidina `Abdullah ibn `Abd al-Muththalib: Ayahanda Nabi (s) yang diberkati yang meninggal dan dimakamkan di Madinah. Kemudian jasadnya digali dan ditemukan masih utuh. Dipindahkan ke Mekah dan dikubur di Jannat al Mu’alla.

Abuu Thaalib: Paman Nabi (s) yang memelihara Nabi (s) setelah kakek beliau `Abd al-Muththalib meninggal. Beliau adalah ayah dari `Alii ibn Abii Thaalib, Ja’far dan Aqiil.

Khadiija: Istri pertama Nabi (s) dan ibu dari putri-putri beliau.

Qaasim: Putra Nabi (s) yang meninggal saat masih bayi.


MASJID AL-JIN

Sekelompok jin sedang lewat ketika mendengar Nabi (s) membaca kitab suci Al-Qur’an. Mereka tergerak dan mendatangi Nabi (s), bertobat dan menjadi Muslim. Sebuah masjid kemudian dibangun di lokasi itu dan dinamakan Masjid al-Jin.


GUA TSUUR

Selama hijrah, Nabi (s) tinggal di sini selama 3 hari ketika pindah dari Mekah. Peristiwa ajaib terjadi di tempat ini, di mana seekor laba-laba membuat jaring-jaringnya dan telur-telur merpati ada di depan gua sehingga menghalangi kejaran dan serangan orang-orang Mekah terhadap Nabi (s) dan Sahabatnya Abu Bakar ash-Shiddiq (r).


GUA HIRAA

Gua di mana Nabi (s) sering menyendiri sebelum turun wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq (Segumpal Darah) yang disampaikan oleh Malaikat Jibril (a).


JABAL RAHMAH

Ini adalah sebuah pegunungan kosong di Arafah. Sangat disarankan untuk salat hajat di sini.


MUZDALIFAH

Peziarah Haji diwajibkan bermalam di sini. Di sinilah mereka mengumpulkan 70 kerikil untuk melempar pilar-pilar yang menggambarkan setan di Mina.


MINA

Ini adalah sebuah kota yang menjadi hidup selama 3 hari dalam setahun. Seluruh peziarah diwajibkan bermalam di Mina, melempar kerikil pada pilar-pilar yang mewakili setan setiap harinya dan berkurban untuk Allah (swt), kemudian dagingnya dibagikan pada kaum miskin. Pria harus mencukur atau memotong rambutnya di sini, sedangkan wanita hanya wajib menggunting rambutnya.


MASJID KHAIF

Amat disarankan untuk salat 6 rakaat di masjid yang terletak di Mina ini, pahalanya besar sebagaimana disampaikan para Nabi (s) yang pernah salat di sini.


MASJID HUDAYBIYYAH

Inilah (kini tinggal reruntuhannya) lokasi di mana Nabi (s) memberi bay’at kepada para Sahabat yang turut melaksanakan ibadah Haji bersamanya, setelah kaum Quraisy menangkap `Utsmaan ibn Affaan (r) dan menahan beliau.