Tinggal di Mina




Selama tinggal di Mina, peziarah harus terus berzikir, bertasbih, berselawat, membaca al-Qur’an, berdoa dan melakukan salat-salat sunah, sesuai firman Allah (swt):

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak dan mohonlah ampun kepada Allah (swt); sesungguhnya Allah (swt) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut Allah (swt), sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyangmu, atau berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia," dan tiadalah baginya bagian di akhirat. [2:199-200]

Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah (swt) dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah (swt), dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. [2: 203]

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah (swt), zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. [33:41-42]