Syekh kita, Mawlana Syekh Nazim (q) mengatakan bahwa pada masa Ottoman, raja akan datang dari Anatolia selama musim haji. Mendekati Hujratu sy-Syarifah yang penuh berkah dengan merangkak menunggu penerimaannya, pintu-pintu Hujrah akan terbuka dengan sendirinya. Masih dengan merangkak, beliau akan masuk dengan adab yang sempurna dan membersihkan debu dan ruangan. Kemudian, dengan minyak mawar segar dari mawar-mawar yang tumbuh khususnya di Isparta yang ditanam untuk tujuan ini, beliau akan membersihkan permukaan makam dan lantainya. Bagi raja-raja Ottoman, ini adalah kehormatan tertinggi. Dan karena hormatnya pada Nabi (s), Allah (swt) menganugerahi mereka kekuasaan yang lama, wibawa dan kehormatan di dunia selama 500 tahun. Sekarang Rawdhah yang penuh berkah belum dibersihkan selama bertahun-tahun dan debu masih terus menumpuk di dalam makam.